Rabu, 20 Agustus 2014

Mesin Bubut

Mesin Bubut

Mesin bubut ialah salah satu jenis mesin perkakas dengan prinsip kerja berupa gerakkan putaran dan digunakan untuk menyayat benda kerja dengan bantuan alat potong. Gerakan putar benda kerja disebut gerakkan relatif sedangkan gerakkan perpindahan pahat disebut gerakkan feeding. Gerakkan putar pada benda kerja dipengaruhi oleh diameter benda kerja dan kecepatan potong benda kerja. Sedangkan gerakkan perpindahan pahat sangat dipengaruhi oleh tingkat kehalusan benda kerja.

Gerakkan Pahat
a.Gerakkan sejajar sumbu benda kerja dengan gerakkan eretan memanjang.
 Gerakkan ini memungkinkan proses pembubutan adalah membubut memanjang dan tujuannya untuk mengurangi diameter benda kerja.
b.Gerakkan tegak lurus dengan sumbu benda kerja dengan gerakkan eretan melintang.
Gerakkan ini disebut gerakkan membubut muka(facing) dengan tujuan mengurangi panjang benda kerja maupun menghaluskan permukaan benda kerja.
c.Gerakkan pembubutan diantara kedua sumbu benda kerja.
Gerakkan ini sama seperti membubut memanjang namun ini digunakan untuk membubut tirus.





3.Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut
  •  Guard(Pelindung)
Guard berfungsi sebagai pelindung operator dari bram atau tatal bubut pada saat proses pembubutan. Guard harus diputar kedepan sehingga melindungi operator sebelum menghidupkan mesin bubut, karena terdapat sensor, jika guard tidak diputar maka mesin bubut tidak dapat berputar.
  • Tool Post
Tool post merupakan tempat dudukan pahat yang digunakan dalam proses pembubutan.
  • Cross Slide
Merupakan tempat dudukan eretan atas yang berguna untuk jalan eretan atas melintang. Cross slide ini sebaiknya selalu diberi pelumas agar tidak aus dan menjaga tingkat kepresisian ukuran.
  • Head Stock(Kepala Tetap)
Merupakan tempat dudukan chuck(cekam) dan spindle. Head stock  ini selalu terletak pada sebelah kiri mesin dan berisi pasangan roda gigi yang terhubung dengan motor dan dihubungkan dengan belt atau sabuk guna memutarkan cekam.
  • Chuck(Cekam)
Chuck berguna untuk menjepit benda kerja.
  • Tailstock(Kepala Lepas)
Digunakan sebagai tempat senter jalan, bor dan terletak pada sebelah kanan mesin.
  • Ways(Alas)
Sebagai tempat kedudukan kepala lepas. tempat kedudukan eretan (cariage/support), tempat kedudukan penyangga diam(stendy prest).

 Jenis-Jenis Mesin Bubut
Dilihat dari cara operasionalnya mesin bubut dibagi menjadi 2 yaitu mesin bubut CNC dan mesin bubut konvensional.
a.Mesin Bubut Konvensional
 Mesin bubut konvensinal adalah mesin bubut dengan proses operasionalnya yang masih manual. Mesin ini biasanya digunakan untuk pengerjaan yang tidak terlalu rumit dan tidak dalam produksi masal. Pasalnya mesin ini digerakkan manual oleh operator sehingga mempunyai keterbatasan dalam proses pengerjaan.


 b.Mesin Bubut CNC
 Mesin bubut CNC adalah mesin bubut yang dikontrol lewat computer dengan pengaturan berbahasa numeric. Ada2 macam system penempatan zero point pada mesin ini yaitu system incremental dan system absolute.
Dalam system pemrograman incremental titik acuan zerooffset selalu berubah di tempat terakhir penempatan pahat, sedangkan system absolute adalah system pemrograman dimana titik zero offset banda kerja tidak berubah.


 Berikut ini merupakan beberapa kode pemrograman absolute pada CNC:
G00 : Gerakan cepat tanpa penyayatan.
G01 : Gerakan pemakanan.
G02/G03 : Gerakan pemakanan melingkar.
G04 : Waktu tinggal diam.
G21 : Blok kosong.
G24 : Penetapan radius pada pemrograman haraga absolute.
G25/M17 : Perintah mengcopi program yang telah dipilih(sub routin)
G27 : Perintah melompati blok.
G33 :Pemotongan ulir dengan kisar sama.
G64 : Motor asutan tanpa arus(Fungsi penyetelan)
G65 : Pelayanan kaset.
G66 : Pelayanan antar aparat RS 232
G73 : Siklus Pengboran dengan pemutusan tatal.
G78 : Siklus penguliran
G81 ; Siklus pemboran tetap
G83 : Siklus pemboran dengan pembuangan tatal
G84 : Siklus penguliran.
G85 : Siklus peremeran tetap
G89 : Siklus peremeran tetap dengan tinggal diam.
G90 :Pemograman absolute
G92 : Pemograman incremental
G92 : Penggeseran titik referensi mesin ke titik referensi benda kerja
Dan untuk kode M adalah:
M00 : Diam
M03 : Memutar spindle searah jarum jam.
M05 : Menghentikan spindle
M17 : Kembali ke program pokok.
M99 : Parameterdari interpolarsi melingkar

International Standard Organization(ISO)

Organisasi Internasional untuk Standardisasi (bahasa Inggris: International Organization for Standardization disingkat ISO atau Iso) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. Tetapi sekarang lebih sering memakai singkatan ISO, karena dalam bahasa Yunani isos berarti sama (equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi.
Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).
Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah. Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan besar.
ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab terhadap standardisasi peralatan elektronik.
Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:
  • Meningkatkan citra perusahaan
  • Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan
  • Meningkatkan efisiensi kegiatan
  • Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)
  • Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan
  • Mengurangi risiko usaha
  • Meningkatkan daya saing
  • Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan
  • Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal
Tabel ISO yang sering digunakan di dunia manufaktur(pemesinan) khususnya di ATMI dan SMK MIKAEL SURAKARTA :