Seorang “engineer” dapat
merancang robot yang mampu melakukan berbagai hal, mulai dari
tugas-tugas yang presisi seperti pemasangan part-part kecil dari jam
tangan hingga tugas berbahaya seperti mengisi reaktor nuklir. Bahkan
saat ini robot dianggap sebagai “super-machine” akan tetapi tahukah anda bahwa mereka ini memiliki keterbatasan.
Meskipun kemajuan besar dibidang robotika dan upaya yang
berkelanjutan untuk mengembangkan robot sudah semakin canggih demi
mencapai tujuan untuk meniru kemampuan manusia dan bahkan untuk
melampauinya. Akan tetapi masih dari sudut pandang ilmiah dan logis,
robot yang dikembangkan sampai hari ini masih belum mampu sepenuhnya
untuk menyamai kemampuan manusia.
“Ruang Lingkup & Keterbatasan Robot”
Dalam robotika dasar, “engineer” mendesain
sebuah mesin untuk melakukan tugas-tugas yang telah ditentukan dan dalam
versi pengembangannya itu robot dirancang untuk beradaptasi dengan
merespons sesuai dengan lingkungannya yang berubah dan bahkan bersifat
otonom yang berarti mampu membuat keputusan sendiri.Saat merancang
robot, hal yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah “tugas yang harus dilakukan”.
Robot sendiri memiliki tingkat kompleksitas yang mendasar dan dalam
setiap levelnya memiliki ruang lingkup untuk melakukan fungsi yang
diperlukan. Tingkat kerumitan robot ditentukan oleh jumlah anggota
gerak, jumlah aktuator dan sensor yang digunakan bahkan untuk robot
dengan level yang sudah canggih, jenis dan jumlah mikroprosesor dan
mikrokontroler juga mempengaruhi. Setiap meningkatnya komponen yang
digunakan akan menambah ruang lingkup fungsi robot. Dengan bertambahnya
jumlah sendi, derajat sudut kerja, kulaitas serta akurasi dari
mikroprosesor dan mikrokontroler maka efektivitas kinerja robot dapat
ditingkatkan.
Untuk memahami ruang lingkup robot dengan kompleksitas, saya akan
membahasnya dengan contoh senderhana. Misalkan ada sebuah robot tersusun
dari satu tubuh yang tergabung ke basis dengan sendi “revolute” dan
motor servo yang terhubung ke sendi tersebut dikendalikan oleh
mikrokontroler yang diprogram untuk memindahkan tubuh tersebut dengan
derajat rotasi tertentu. Kasus tersebut adalah contoh robot dengan
kompleksitas yang sangat mendasar.
Sekarang kita akan mulai membahas cakupan (ruang lingkup) dan batasan dari robot dalam kasus diatas,
CAKUPAN :
- Gerakan lengan robot tersebut terbatas pada jalur melingkar.
- Setiap tugas yang berhubungan dengan busur lingkaran dapat dilakukan oleh robot tersebut.
Katakanlah kita ingin menggambar busur pada lembaran kertas atau kita
ingin memotongnya dengan potongan melingkar, maka kita tinggal memasang
pensil atau pena untuk menggambar dan pemotong untuk memotong di ujung
lengan robot ini.
BATASAN :
- Setiap titik di lengan robot ini hanya dapat bergerak sepanjang jalur melingkar.
- Setiap tugas yang melibatkan gerakan lain selain melingkar tidak dapat dilakukan oleh robot ini.
Ruang lingkup dari robot dapat diperpanjang dan keterbatasannya dapat
dikurangi dengan menambah tingkat kompleksitasnya. Kita dapat
membayangkan kemungkinan-kemungkinan gerakan yang dapat terjadi jika
menambahkan satu lengan lagi ke sendi dan motor servo, ini merupakan
contoh yang sangat mendasar. Robotika sendiri adalah bidang dengan ruang
lingkup yang tidak terbatas sehingga perkembangannya adalah pasti akan
tetapi tidak akan pernah mencapai suatu proses yang sempurna sehingga
akan selalu menuntut untuk dikembangkan.
Terima kasih,
semoga sharing diatas dapat menggugah semangat anak-anak muda Indonesia untuk berani dan terus berkarya dibidang teknologi.